Jenis cabai ini diklaim berasal dari tempat kelahiran mantan Perdana Menteri Inggris, Margaret Thatcher. Namun kini pasar di kota Grantham di Lincolnshire telah memproduksi untuk komoditas ekspor setelah produsen lokal menumbuhkan cabai terpedas di dunia di wilayah tersebut.
Berada pada ukuran 1,17 juta pada Skala Scoville--sebuah ukuran resmi panas pedas-- Cabai Infinity (tanpa batas), julukan cabai itu, begitu panas hingga menghasilkan peringatan kesehatan.
Dikembangbiakkan oleh Nick Woods, 39 tahun, cabai tersebut--yang dipelihara dalam sebuah rumah kaca--dicatat dalam Guinness Book of Records setelah mengalahkan rekor paling pedas sedunia gelar yang sebelumnya dipegang 'Bhut Jolokia', dari India.
Woods yang menjalankan bisnis pribadinya, Fire Foods, dari rumahnya di Grantham, mengaku menumbuhkan cabai pemecah rekor dunia itu tidak dengan sengaja.
"Saya tidak melihat ia tumbuh. Anda tahu bukan sangat mudah bagai tanaman cabai untuk tumbuh di dalam rumah kaca. Suatu hari saya hanya melihat ada tanaman cabai baru telah tumbuh," kata Woods.
"Ketika saya coba, rasanya enak di awal, seperti rasa buah yang aneh, efeknya baru terjadi kemudian. Seperti dihantam, semua terjadi tiba-tiba. Bagian belakang tenggorokan saya serasa terbakar, begitu panas sehingga saya tidak bisa berbicara," tuturnya.
"Saya mulai gemetar tak terkendali hingga harus duduk. Secara fisik saya merasa sakit. Saya benar-benar tak akan merekomendasikan siapa pun untuk memakan mentah-mentah seperti itu."
Mantan staf di Royal Air Force itu memulai bisnis cabainya lima tahun lalu setelah diberi satu jenis cabai oleh seorang teman. "Kami sungguh merasa terhormat dengan adanya cabai ini karena dunia telah mendengar bahwa Guinness Book of World Records telah mencatatnya,".(republika)
0 komentar:
Posting Komentar